JKT48 TEAM J TROLL’S LEVEL
sumber : http://kazurro692.tumblr.com/post/45975235191/jkt48-team-j-trolls-level#_=_
23 member Team J dibagi dalam kelas berdasarkan Troll Level mereka. Inilah mereka dengan kelompok-kelompoknya. Siapakah yang berada di puncaknya?
Angel : Akicha, Diasta, Gaby, Ve
4 member di atas mungkin belum kelihatan sebagai seorang
yang ahli ‘mengerjai’ teman-temannya. Selain faktanya mereka memang gadis yang baik hati dan lembut, ke empat
Akicha sendiri belum fasih berbahasa Indonesia seperti Haruka, sehingga kosa kata yang dimiliki pun tidak banyak. Akibatnya, Akicha butuh bantuan Ayana dan Rena untuk menerjemahkan apa yang dikatakan oleh teman-temannya. Dan untuk terjun dalam perang kata, Akicha masih butuh banyak perjuangan. Tapi Akicha sudah bisa berperang dengan Ayana, Rena dan Haruka; tapi tentu dalam bahasa Jepang.
Diasta yang pendiam dan bersifat seperti putri keraton Solo juga bukan tipe yang bisa mengerjai teman-temannya karena sifatnya yang lembut. Walau begitu Diasta lebih ‘nakal’ ketika ada Ghaida baik secara kata-kata maupun kontak fisik.
Gaby yang ceria sering menjawab topik-topik dengan tema galau tapi itu hanya terdengar lucu saat itu saja. Walau berusaha untuk membuat lucu dengan celetukan-celetukan yang aneh, Gaby bukan ahli dalam membuat kalimat-kalimat yang bisa meledek teman-temannya.
Ve juga seorang yang pendiam, halus, dan sangat ekspresif. Meski begitu, pembawaannya yang sama halus seperti Diasta juga membuatnya kurang bisa untuk mengerjai teman-temannya. Ve lebih banyak dijadikan objek becanda oleh Kinal, Jeje, dan Nabilah.
Normal : Stella, Cindy, Rica, Sonya
Ke empat member di atas sering berpartisipasi dalam perang kata tapi partisipasi mereka minim respon. Beberapa kali celetukan mereka bisa menusuk tapi lebih banyak tidak tepat sehingga kontribusi mereka tidak terlalu berasa. Walau begitu empat member ini bisa lebih aktif dalam ‘perang’ kata begitu beberapa topik disinggung atau member terdekat ikut menyeret mereka dalam perang ‘mulut’. Dan seperti kebanyakan member, mereka juga bisa meledek dengan tajam dan menyakitkan begitu ada yang menyerang mereka.
Quite Dangerous : Delima, Frieska, Sendy, Beby, Melody, Dhike, Ghaida
Kesamaan Delima, Frieska, dan Melody adalah mereka lebih banyak sebagai pengamat di tengah kegilaan yang sedang perang mulut dan tahu-tahu saja mereka mengeluarkan cetukan singkat yang sangat menusuk. Celetukan mereka benar-benar menusuk dan sangat menyinggung kalau dipikir secara normal.
Sendy, Beby, dan Dhike lebih aktif dalam perang ‘kata’ dan ledek-meledek member-member yang lebih muda, member yang bermuka tua tapi muda atau member yang bermuka muda tapi tua. Dan tidak lupa ketiganya juga ahli dalam meledek member dengan kemampuan special yang masing-masing miliki. Dalam hal ceng-cengan pun ketiganya lebih menusuk secara ‘fakta’.
Ghaida sebenarnya lebih pasif dalam berinteraksi. Tapi yang membuat Ghaida berada di level Quite Dangerous adalah tindakannya yang tidak berani dilakukan oleh member lainnya. Ghaida yang juga mesum dan genit ini lebih sering mengerjai member dengan kontak-kontak fisik yang membuat beberapa member ketakutan, misalkan Stella. Walau ada juga member yang menikmatinya seperti Diasta.
Haruka yang polos seperti Rena (yang dulu) sudah rusak. Terlalu banyak bergaul dengan member-member ‘gila’ membuat Haruka menyerap banyak ilmu dan kosa kata yang tidak beres pula. Sebut saja: ‘Ape lo?!’, ‘Masalah buat lo?!’, ‘Emang lo sapa?!’, ‘Suka-suka gue dong!’ dan masih banyak lagi yang mungkin belum dikeluarkan oleh Haruka. Nyali besar ditambah sifatnya yang lucu tidak menghalangi Haruka untuk menyerang Jeje, Stella, bahkan sesama member transfer dari AKB: Akicha.
Shania, Kinal, dan Nabilah termasuk Troll Queens, dengan kemampuan mereka mengerjai member, memberi PHP pada fans, dan tentunya membuat tawa di atas stage. Walau Shania yang sekarang tidak bisa se-agresif dulu karena objek (Ayana, Rena dan Sonia) sudah bisa melawan, Shania masih bisa menyerang beberapa member yang lebih tua darinya. Kinal sebaliknya masih bisa mengerjai member-member lainnya tanpa pandang bulu. Walau pun begitu, Kinal lebih jago dalam merespon daripada memulai sebuah pembicaraan. Nabilah sebaliknya sudah membuktikan nyali dia super besar baik di atas stage, on air, bahkan di OVJ skali pun. Walau jenis troll Nabilah lebih ke garing dan mengundang tawa, Nabilah tahu moment yang pas untuk memotong dan memberikan komentar yang tajam dan mengelitik walaupun dari gaya berbicara Nabilah seperti kereta api.
Level Jeje jauh di atas member Team J dan Trainee, menjadikannya Extremely Dangerous Troll Queen. Nyali yang terlalu besar, kata-kata yang menusuk, kosa kata yang kasar tapi tidak menyakitkan, berjiwa pelawak dan preman, wajah yang ekspresif dan tentunya tahu waktu yang pas untuk menyerang lawan bicara; itulah yang membuat Jeje berada jauh di atas teman-temannya. Banyak yang bilang Jeje adalah tipikal idol yang tidak akan hidup di jalan idol dan itu memang betul sekali.
Jeje sendiri bisa dengan mudahnya menekan member-member yang tidak bisa diam. Contohnya ketika event Valentine, ada 1 moment MC dimana 3 member Team J dan 3 member Trainee ada di atas stage. Jeje meladeni perang yang dimulai oleh Acha, Ayen dan Novinta; lalu keluar sebagai pemenang. Cukup membuat ketiganya bungkam dan mengakui kalau mereka memilih lawan yang salah untuk adu troll-trollan. Di acara TV pun Jeje tidak akan ragu menyerang host atau memberi jawaban ngawur kalau dia bisa mendapatkan kesempatan bicara.
Ketika member meledek Jeje, jangan harap Jeje akan diam saja karena Jeje akan mengeluarkan berbagai macam cara untuk menekan balik sampai yang meledek tidak berkutik. Sonia yang pernah meledek Jeje saja pernah di spinal lock (mengunci leher dengan lengan) oleh Jeje supaya diam. Haruka yang dulu meledek Jeje juga dibuat bungkam dengan kombinasi bahasa super aneh. Member yang diam akan selamat? Belum tentu, Ve yang pendiam saja pernah diseret olehnya. Cindy Gulla yang sedang diam pun belum tentu luput dari kata-kata tajamnya. Bahkan Sonya yang sahabat baiknya pun tidak akan lolos dari celetukan ngawur dan cerita-cerita memalukan.
Apalagi Jeje bisa dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata kasar: ‘Pret!’, ‘Oi sialan!’, ‘Setan lo!’ dan mungkin masih banyak lagi yang belum di dengar tanpa tidak berasa menghina sama sekali. Belum lagi Jeje bisa dengan santainya menceritakan bagaimana dia menyontek, membuat onar dimana-mana, bahkan menceritakan hal-hal konyol yang mungkin tidak bisa diceritakan seorang public figure dengan mudahnya. Lebih hebatnya, Jeje bisa meledek pihak official dari atas stage tanpa takut menghadapi konsekuensinya, beberapa kasus sensitif seperti politik pun juga berani diledeknya.
Overall, Jeje berada di peringkat paling tinggi dalam Troll Queen di JKT48. Saat MC, sudah dipastikan topic yang dibicarakan akan menjadi penuh canda tawa dengan celetukan tajam, komentar-komentar aneh, dan cerita ngawur darinya. Dan saat Jeje melibas member yang menantangnya atau menekan member yang dia rasa enak untuk di ‘siksa’, itu adalah moment-moment para fans bisa tertawa sepuas-puasnya.
Sendy, Beby, dan Dhike lebih aktif dalam perang ‘kata’ dan ledek-meledek member-member yang lebih muda, member yang bermuka tua tapi muda atau member yang bermuka muda tapi tua. Dan tidak lupa ketiganya juga ahli dalam meledek member dengan kemampuan special yang masing-masing miliki. Dalam hal ceng-cengan pun ketiganya lebih menusuk secara ‘fakta’.
Dangerous : Ayana, Rena, Sonia, Haruka, Kinal, Nabilah, Shania
Ayana, Rena, dan Sonia sama-sama suka di ‘bully’ oleh member-member yang bernyali lebih besar saat awal-awal theater dan set lits Pajama Drive. Saat ini mereka juga masih di ‘bully’ bedanya sekarang mereka bisa membalas dengan sama ‘jahat’. Dulu ketiganya sering di ‘bully’ oleh Shania dan sekarang mereka selalu menyerang Shania begitu ada kesempatan. Dan cara mereka menyerang tidak terlalu sulit tapi sangat menyakitkan Shania sehingga Shania tidak bisa banyak berkutik menghadapi celetukan ketiga member ini. Sonia sendiri pun berani menekan sang cici, Stella ketika berada di atas stage: ‘makanya jadi orang jangan galak-galak!’ dan sukses membungkam sang cici. Rena pun sudah berani menyerang Jeje walau tidak dalam jangka waktu yang lama dan berpindah menyerang Stella. Ayana sendiri sudah menunjukkan nyali besarnya dengan menyerang siapa saja yang memberikan pernyataan aneh.
Shania, Kinal, dan Nabilah termasuk Troll Queens, dengan kemampuan mereka mengerjai member, memberi PHP pada fans, dan tentunya membuat tawa di atas stage. Walau Shania yang sekarang tidak bisa se-agresif dulu karena objek (Ayana, Rena dan Sonia) sudah bisa melawan, Shania masih bisa menyerang beberapa member yang lebih tua darinya. Kinal sebaliknya masih bisa mengerjai member-member lainnya tanpa pandang bulu. Walau pun begitu, Kinal lebih jago dalam merespon daripada memulai sebuah pembicaraan. Nabilah sebaliknya sudah membuktikan nyali dia super besar baik di atas stage, on air, bahkan di OVJ skali pun. Walau jenis troll Nabilah lebih ke garing dan mengundang tawa, Nabilah tahu moment yang pas untuk memotong dan memberikan komentar yang tajam dan mengelitik walaupun dari gaya berbicara Nabilah seperti kereta api.
Extremely Dangerous : Jeje
Jeje sendiri bisa dengan mudahnya menekan member-member yang tidak bisa diam. Contohnya ketika event Valentine, ada 1 moment MC dimana 3 member Team J dan 3 member Trainee ada di atas stage. Jeje meladeni perang yang dimulai oleh Acha, Ayen dan Novinta; lalu keluar sebagai pemenang. Cukup membuat ketiganya bungkam dan mengakui kalau mereka memilih lawan yang salah untuk adu troll-trollan. Di acara TV pun Jeje tidak akan ragu menyerang host atau memberi jawaban ngawur kalau dia bisa mendapatkan kesempatan bicara.
Ketika member meledek Jeje, jangan harap Jeje akan diam saja karena Jeje akan mengeluarkan berbagai macam cara untuk menekan balik sampai yang meledek tidak berkutik. Sonia yang pernah meledek Jeje saja pernah di spinal lock (mengunci leher dengan lengan) oleh Jeje supaya diam. Haruka yang dulu meledek Jeje juga dibuat bungkam dengan kombinasi bahasa super aneh. Member yang diam akan selamat? Belum tentu, Ve yang pendiam saja pernah diseret olehnya. Cindy Gulla yang sedang diam pun belum tentu luput dari kata-kata tajamnya. Bahkan Sonya yang sahabat baiknya pun tidak akan lolos dari celetukan ngawur dan cerita-cerita memalukan.
Apalagi Jeje bisa dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata kasar: ‘Pret!’, ‘Oi sialan!’, ‘Setan lo!’ dan mungkin masih banyak lagi yang belum di dengar tanpa tidak berasa menghina sama sekali. Belum lagi Jeje bisa dengan santainya menceritakan bagaimana dia menyontek, membuat onar dimana-mana, bahkan menceritakan hal-hal konyol yang mungkin tidak bisa diceritakan seorang public figure dengan mudahnya. Lebih hebatnya, Jeje bisa meledek pihak official dari atas stage tanpa takut menghadapi konsekuensinya, beberapa kasus sensitif seperti politik pun juga berani diledeknya.
Overall, Jeje berada di peringkat paling tinggi dalam Troll Queen di JKT48. Saat MC, sudah dipastikan topic yang dibicarakan akan menjadi penuh canda tawa dengan celetukan tajam, komentar-komentar aneh, dan cerita ngawur darinya. Dan saat Jeje melibas member yang menantangnya atau menekan member yang dia rasa enak untuk di ‘siksa’, itu adalah moment-moment para fans bisa tertawa sepuas-puasnya.
0 comments:
Post a Comment